Studi Mikrostruktur di Daerah Paku, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung
Abstract
Pulau Bangka terletak pada zona sutur Bentong-Raub dan mengalami proses deformasi yang panjang dan beragam mulai dari pembentukan kompleks akresi hingga intrusi-intrusi granitoid yang membentang di sepanjang Pulau Bangka. Keadaan tersebut akan memungkinkan pembentukan jalur perpindahan fluida hidrotermal dan terbentuknya proses mineralisasi pada batuan. Karakteristik batuan yang terdeformasi akan memiliki kemas dan asosiasi mineral yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi suhu, teknanan, mekanisme deformasi bahkan kedalaman tempat batuan tersebut terbentuk. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan studi mikrostruktur untuk mempelajari karakteristik litologi, karakteristik mikrostruktur dan genesis batuan di daerah Paku. Metode yang digunakan berupa studi literatur dan analisis petrografi sayatan sampel batuan yang dikirim dari PT. Timah. Berdasarkan peta geologi lembar Bangka Selatan, litologi daerah Paku termasuk dalam Formasi Tanjunggenting. Berdasarkan pengamatan petrografi yang dilakukan, sampel batuan di daerah Paku dapat dikelompokan menjadi 4 kelompok batuan yaitu kelompok milonit, serpih terdeformasi, kataklasit dan batupasir terdeformasi. Batuan ini mengalami dua macam kondisi deformasi yaitu brittle (kataklasit dan batupasir terdeformasi) dan ductile (milonit dan serpih terdeformasi). Suhu deformasi pada kelompok batuan milonit dan serpih terdeformasi berkisar pada 300-400ºC sedangkan pada kelompok batuan kataklasit dan batupasir terdeformasi berkisar hingga < 300ºC. Data suhu dan karakteristik mineral pada sampel dikorelasikan dengan model konseptual zona rekahan sehingga diperoleh nilai kedalaman dengan asumsi gradien geothermal 25ºC/km.