Identfikasi Bidang Gelincir Pemicu Tanah Longsor Menggunakan Metode Resistivitas Pada Ruas Jalan Tavaili-Toboli, Donggala, Sulawesi Tengah.
Abstract
Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia terutama pada
lokasi dengan kemiringan yang curam, curah hujan yang tinggi, dan penggunaani lahan yang kurang
tepat. Ruas jalan Tavaili – Toboli merupakan akses utama yang menghubungkan antara kota Palu
dan kota Donggala, terletak di area perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan lahan yang cukup
curam (30 - 65°) sehingga membuat daerah ini menjadi rawan terhadap kejadian tanah longsor.
Beberapa kejadian tanah longsor pernah terjadi di area ini antara lain pada tahun 2017, 2018, 2019
dan hingga saat ini longsoran masih sering terjadi. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dari
ketebalan lapisan lapuk dan kedalaman bidang gelincir yang memicu terjadinya tanah longsor.
Pengukuran data resistivitas dilakukan di salah satu lokasi rawan longsor untuk mendapatkan tujuan
yang diinginkan. Hasil akhir pengolahan data resistivitas yang terukur menunjukkan variasi nilai
resistivitas di area penelitian dari 65 Ohm.m – 1030 Ohm.m. Harga resistivitas rendah (65 - 416
Ohm.m) diidentifikasikan sebagai zona lapisan lapuk, zona tidak stabil, dan merupakan calon
material longsoran yang tersusun atas lempung pasiran dan pasir, yang terdapat pada keempat
lintasan dengan ketebalan 1 hingga 15 m. Nilai resistivitas besar (>416 Ohm.m) merupakan lapisan
batuan dasar (bedrock) yang bertindak sebagai bidang gelincir atau bidang licin dari keempat
lintasan. Dari hasil pemodelan data resistivitas maka jenis tanah longsor yang mungkin terjadi pada
area penelitian berupa longsoran rotasi dan translasi dengan kedalaman dangkal sampai dalam serta
memiliki tingkat bahaya longsoran sedang hingga tinggi.