dc.description.abstract | Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki potensi rawan bencana yang cukup besar yang dipicu oleh tektonik pulau Sumatra yang dipengaruhi oleh interaksi konvergensi antara dua lempeng yang memiliki jenis pergerakan yang berbeda. Akibat dari perbedaan pergerakan lempeng ini terjadilah gempabumi yang mengakibatkan batuan mengalami rekahan atau sesar. Maka perlu dilakukan penelitian khususnya didataran Sumatra, penelitian ini menganalisis pola pola rekahan (sesar) yang mungkin terjadi. Menggunakan data gempabumi yang terjadi di Pulau Sumatra ada dari tahun 1990 - 2019 yang berada pada koordinat 6 o LU dan 6 o LS, 95o-109 o BT dengan diklasifikasikan menjadi tiga kategori berupa kedalaman dangkal (kedalaman ≤ 60 km), kedalaman menengah (60 km ≤ kedalaman ≤ 300 km), dan kedalaman dalam (kedalaman ≥ 300 km). Pengolahan data gempabumi dengan magnitudo dan kedalaman menggunakan software ArcMap 10.6 dan pengolahan data fokal menggunakan software GMT (generic mapping tool). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa data gempabumi di dominasi pada kedalamana kurang dari 100 km dengan pola-pola sesar yang terjadi di Pulau Sumatra berupa sesar geser (strike slip) sebanyak 32, sesar naik (reserve fault) sebanyak 20, sesar turun (normal fault) sebanyak 29, dan sesar oblique sebanyak 11. | en_US |