• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INFRASTRUCTURE PLANNING
    • ENVIRONMENTAL ENGINEERING (TEKNIK LINGKUNGAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN RISIKO PENGGUNAAN DRY SANDBLASTING DAN WET SANDBLASTING PADA KEGIATAN SANDBLASTING TANGKI STUDI KASUS PT KPI RU V BALIKPAPAN

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan KP-Theresia Yohana-104219046.pdf (3.887Mb)
    Date
    2023-01-02
    Author
    Yohana, Theresia
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    PT Kilang Pertamina Internasional RU V Balikpapan merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana perusahaan ini merupakan perusahaan pemasok Bahan Bakar Minyak/BBM), Non Bahan Bakar Minyak/NBBM, dan LPG yang ada di Indonesia. Sehingga, tangki biasanya digunakan sebagai unit penyimpanan, penampungan, tempat penimbunan minyak mentah, serta produk hasil pengolahan yang layak pakai (Puji, 2019). Kegiatan perawatan dan perbaikan yang biasanya dilakukan dalam menjaga kualitas yaitu dengan melakukan kegiatan recoating tangki salah satunya yaitu dengan menggunakan metode sandblasting. Sandbalsting merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi terjadinya korosi pada suatu material yanng dapat mengalami karat atau proses korosi dengan menggunakan bahan dasar pasir silika (Saputra, 2018). Sandblasting terbagi menjadi 2 jenis yaitu dry sandblasting dan wet sandblasting. Dry sandblasting merupakan penyemprotan material abrasive yang hanya dibantu dengan menggunakan tekanan angin yang tinggi. Wet sandblasting merupakan penyemprotan material abrasive yang hanya dibantu dengan menggunakan tekanan angin yang tinggi dan juga dengan menggunakan bantuan air dan bahan kimia berupa inhibitor. Kegiatan dry sandblasting dan wet sandblasting memiliki prosedur kerja yang sama. Namun pada kegiatan wet sandblasting terdapat beberapa prosedur tambahan seperti pemasangan selang air, pengisian air pada tandon air, serta pencampuran larutan inhibitor sebagai bahan untuk menghambat percepatan korosi pada tangki yang akan di lakukan kegiatan sandblast. Selain itu, Pada kegiatan dry sandblasting dan wet sandblasting menghasilkan risiko yang cukup berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan apabila tidak dilakukan proses pencegahan yang sesuai. Hal ini dikarenakan pada kegiatan dry sandblasting menghasilkan debu yang lebih banyak dan dapat menghasilkan potensi kebakaran yang lebih dominan sedangkan pada kegiatan wet sandblasting menghasilkan debu yang lebih sedikit dan tidak berpotensi untuk menghasilkan adanya percikan api sehingga potensi adanya kebakaran relatif kecil. Selain itu, kegiatan dry sandblasting dan wet sandblasting merupakan kegiatan yang dapat memberikan dampak terhadap aspek PAK (Penyakit Akibat Kerja). Sedangkan terhadap aspek lingkungan kegiatan dry sandblasting dan wet sandblasting dapat menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan seperti pencemaran terhadap udara, air, serta kualitas air dan air tanah bila tidak dilakukan proses pengolahan secara langsung. Adapun APD yang wajib digunakan pada kegiatan sandblasting yaitu berupa coverall, spatu safety, sarung tangan safety, masker N-95, helm safety, kacamata safety, ear plug/earmuff, dan full body hardness.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7615
    Collections
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (EV)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV