dc.description | Tingkat keanekaragaman tanaman di Indonesia dalam menghasilkan minyak atsiri termasuk yang sangat tinggi. Meningkatnya pemanfaatan tumbuhan yang berpotensi mengahasilkan minyak atsiri yang berbanding lurus terhadap kebutuhan minyak atsiri dunia, hal ini juga berdampak pada perkembangan industri modern yang bergerak dibidang kesehatan, pangan, kosmetik dan industri. Pemanfaatan minyak atsiri dibidang kesehatan yaitu sebagai aromaterapi. Dimana, aromaterapi merupakan suatu alat terapi yang mengandung minyak atsiri yang dapat membantu menjaga kesehatan, mempengaruhi emosi seseorang dan membantu meredakan gejala penyakit. Secara imunologi aromaterapi dapat meningkatkan limfosit pada pembuluh darah perifer, Salah satu cara penggunaan aromaterapi adalah dengan cara dihirup. Ketika menghirup aromaterapi maka minyak atsiri yang terkandung di dalamnya akan mempengaruhi fisik, emosional, dan mental(Lailatul et al., 2020).Minyak atsiri biasa disebut juga sebagai minyak eteris atau minyak yang mudah menguap dan biasanya berwujud cair yang dapat diperoleh dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, atau biji. Pada proses ekstraksi biasanya menggunakan bahan kimia atau pelarut organic (Tambunan, 2017). Hasil Pengukuran indeks bias sangat penting dalam penilaian sifat dan Kemurnian dari suatu cairan, Nilai indeks bias biasanya diaplikasikan untuk mengetahui parameter fisik suatu larutan seperti konsentrasi, tekanan suhu dan lain-lain (Govindan, 2009) | en_US |
dc.title | PENENTUAN BOBOT JENIS, INDEKS BIAS, DAN KELARUTAN DALAM ETANOL PADA MINYAK ATSIRI (Cymbopogon Winterianus) YANG BERASAL DARI TUMBUHAN (Cengkih, Pala, Nilam, Sereh, Akar Wangi, dan Kenanga) BERDASARKAN PERSYARATAN MUTU STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) | en_US |