ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART KRL DI GUDANG UTAMA DIPO DEPOK BERDASARKAN METODE MIN-MAX (STUDI KASUS: PT KERETA COMMUTER INDONESIA)
Abstract
PT Kereta Commuter Indonesia merupakan perusahaan yang berperan sebagai penyedia
layanan transportasi publik berbasis Kereta Rel Listrik (KRL) untuk menunjang mobilitas
masyarakat perkotaan. PT Kereta Commuter Indonesia dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan dengan performa yang terbaik salah satunya dengan tentunya memastikan bahwa
seluruh rangkaian KRL harus dalam keadaan yang aman untuk beroperasi sesuai dengan
standar yang telah menjadi ketetapan. Pada proses operasionalnya, perusahaan juga
membutuhkan berbagai jenis spare part yang dapat menunjang kinerja mesin KRL agar tetap
berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut dapat didukung dengan pengoptimalan proses
maintenance serta mengontrol persediaan keseluruhan spare part yang diperlukan oleh
KRL. Dipo KRL Depok dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan utama (main
warehouse) untuk menyimpan spare part, bahan pelumas dan common goods milik PT KCI.
Ditemukan sering terjadi overstock pada gudang penyimpanan maupun gudang karantina
sehingga mengganggu proses pengambilan pesanan dan proses penyimpanan. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan perlu menerapkan metode yang tepat untuk
melakukan manajemen persediaan terkait pengadaan dan pengendalian persediaan spare
part yang disimpan di gudang yaitu dengan menerapkan klasifikasi ABC, menetapkan
jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum menggunakan metode min-max,
serta menentukan besarnya nilai Reorder Point (ROP) untuk menghasilkan kebijakan
persediaan spare part dan penjadwalan pemesanan yang optimal. Berdasarkan tujuan
penelitian, melalui klasifikasi ABC diperoleh kelas A terdapat 9 item spare part dengan
akumulasi volume penyerapan investasi sebesar 68,875% atau sebesar Rp. 8.310.377.000.
Sedangkan pada kelas B terdapat 10 jenis spare part dengan persentase akumulasi nilai
investasi adalah 20,624% atau sekitar Rp. 2.488.433.000. Adapun 88 jenis spare partsisanya
tergolong dalam kelas C dengan akumulasi volume penyerapan investasinya dalam satu
tahun sebesar 10,502% atau jika dikonversikan ke nominal uang sebesar Rp. 1.267.109.335.
Sedangkan untuk kebijakan pengendalian melalui metode min-max, untuk item CARBON
BRUSH TM KRL SERI JR 205 besarnya nilai safety stock, persediaan minimum dan
persediaan maksimum masing-masing yaitu 577 unit, 661 unit dan 744 unit. Selain itu,
diperoleh besarnya nilai Q (order quantity) adalah 83 unit dengan nilai rata-rata persediaan
sebesar Rp. 191.360.000