Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Safia Andini
dc.date.accessioned2023-02-03T02:20:08Z
dc.date.available2023-02-03T02:20:08Z
dc.date.issued2022-11-02
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7838
dc.description.abstractPT Kereta Commuter Indonesia merupakan perusahaan yang berperan sebagai penyedia layanan transportasi publik berbasis Kereta Rel Listrik (KRL) untuk menunjang mobilitas masyarakat perkotaan. PT Kereta Commuter Indonesia dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dengan performa yang terbaik salah satunya dengan tentunya memastikan bahwa seluruh rangkaian KRL harus dalam keadaan yang aman untuk beroperasi sesuai dengan standar yang telah menjadi ketetapan. Pada proses operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan berbagai jenis spare part yang dapat menunjang kinerja mesin KRL agar tetap berfungsi dengan baik. Kondisi tersebut dapat didukung dengan pengoptimalan proses maintenance serta mengontrol persediaan keseluruhan spare part yang diperlukan oleh KRL. Dipo KRL Depok dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan utama (main warehouse) untuk menyimpan spare part, bahan pelumas dan common goods milik PT KCI. Ditemukan sering terjadi overstock pada gudang penyimpanan maupun gudang karantina sehingga mengganggu proses pengambilan pesanan dan proses penyimpanan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan perlu menerapkan metode yang tepat untuk melakukan manajemen persediaan terkait pengadaan dan pengendalian persediaan spare part yang disimpan di gudang yaitu dengan menerapkan klasifikasi ABC, menetapkan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum menggunakan metode min-max, serta menentukan besarnya nilai Reorder Point (ROP) untuk menghasilkan kebijakan persediaan spare part dan penjadwalan pemesanan yang optimal. Berdasarkan tujuan penelitian, melalui klasifikasi ABC diperoleh kelas A terdapat 9 item spare part dengan akumulasi volume penyerapan investasi sebesar 68,875% atau sebesar Rp. 8.310.377.000. Sedangkan pada kelas B terdapat 10 jenis spare part dengan persentase akumulasi nilai investasi adalah 20,624% atau sekitar Rp. 2.488.433.000. Adapun 88 jenis spare partsisanya tergolong dalam kelas C dengan akumulasi volume penyerapan investasinya dalam satu tahun sebesar 10,502% atau jika dikonversikan ke nominal uang sebesar Rp. 1.267.109.335. Sedangkan untuk kebijakan pengendalian melalui metode min-max, untuk item CARBON BRUSH TM KRL SERI JR 205 besarnya nilai safety stock, persediaan minimum dan persediaan maksimum masing-masing yaitu 577 unit, 661 unit dan 744 unit. Selain itu, diperoleh besarnya nilai Q (order quantity) adalah 83 unit dengan nilai rata-rata persediaan sebesar Rp. 191.360.000en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.titleANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART KRL DI GUDANG UTAMA DIPO DEPOK BERDASARKAN METODE MIN-MAX (STUDI KASUS: PT KERETA COMMUTER INDONESIA)en_US
dc.title.alternativeINVENTORY CONTROL ANALYSIS OF KRL SPARE PARTS IN MAIN WAREHOUSE DIPO DEPOK BASED ON MIN-MAX METHOD (CASE STUDY: PT KERETA COMMUTER INDONESIA)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record