dc.description | Lumpur berupa larutan (Suspensi) berbagai bahan kimia dan mineral
didalam air atau minyak dengan komposisi tertentu, sehingga nampak seperti
lumpur dan karena itu diberinama lumpur pemboran. Fluida lumpur pengeboran
merupakan bahan yang paling penting peranannya pada proses operasi
pengeboran. Kegunaan utama fluida pengeboran antara lain adalah menahan
supaya dining sumur tidak rontok, mengangkat serbuk-serbuk bor ke permukaan,
mendinginkan mata pahat dan menahan tekanan gas dari formasi supaya tidak
terjadi "blow out" atau semburan gas liar yang mengakibatkan kebakaran dan
kehancuran peralatan bor atau korban jiwa. Lumpur merupakan komponen penting
dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai
untuk mengegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan
untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang
berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).
(Basalim, 2009).
Disamping itu lumpur juga memiliki potensi energi yang berasal dari
bahan-bahan kimia dan mineral yang dikandungnya (potensi fisiko-kimia) untuk
menjalankan fungsi Internal seperti meningkatkan kekentalan, berat jenis (tekanan
hidrostatis), enkapsulasi (mencegah disinegrasi), Gel strength (mencegah
pengendapan Cutting) dan sebagainya.
Beberapa usaha dilakukan para peneliti untuk memperbaiki sifat-sifat
lumpur seperti penambahan zat-zat kimia tertentu. Zat kimia digunakan untuk
10
mengontrol sifat-sifat lumpur, misalnya dalam dispersi (menyebarkan partikel partikel clay) tau flokulasi (pengumpulan partikel-partikel clay). Efeknya terutama
tertuju pada pengkoloidan clay yang bersangkutan. Banyak sekali zat kimia yang
digunakan untuk menurunkan viskositas, mengurangi water loss, dan mengontrol
fasa koloid (Larsen, 1954) | en_US |