Show simple item record

dc.contributor.authorTatipikalawan, Ramadhania
dc.date.accessioned2020-02-14T12:36:17Z
dc.date.available2020-02-14T12:36:17Z
dc.date.issued2020-01-20
dc.identifier.citationAPA Style 6th Editionen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/827
dc.description.abstractRamadhania Tatipikalawan. 106216030. Penguatan Komitmen Tiongkok dalam Paris Agreement Pasca Pengunduran Diri Amerika Serikat di Tahun 2017. Tiongkok sebagai negara industri yang terus mengembangkan ekonominya telah memutuskan untuk bergabung di dalam sebuah rezim lingkungan internasional yaitu Paris Agreement atau dikenal pula dengan sebutan Conference of the Parties (COP) 21 pada tahun 2015. Pembentukan Paris Agreement sendiri telah mengalami berbagai dinamika terutama pasca keluarnya Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan tersebut. Keluarnya AS dapat memicu keinginan dari negara lain untuk mengikuti langkahnya. AS mengatakan bahwasannya Paris Agreement hanya akan memiskinkan negaranya. Namun, negara emitor terbesar nomor satu dunia, yakni Tiongkok memilih untuk menguatkan komitmennya dalam Paris Agreement yang terkait dengan mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada beberapa faktor dan alasan apa yang menjadikan Tiongkok memilih untuk memperkuat komitmennya di dalam rezim lingkungan internasional ini dan turut mengesampingkan pengunduran diri AS sebagai negara emitor nomor dua terbesar di dunia tersebut. Selanjutnya, di dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan adanya hubungan antara konsep atau teori terhadap penelitian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectParis Agreemnet, Perubahan Iklim, Tiongkok dalam Paris Agreementen_US
dc.titlePENGUATAN KOMITMEN TIONGKOK DALAM PARIS AGREEMENT PASCA PENGUNDURAN DIRI AMERIKA SERIKAT DI TAHUN 2017en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record