dc.description.abstract | Eksplorasi sumber daya mineral di Indonesia telah banyak dilakukan di berbagai daerah termasuk eksplorasi nikel. Mulai dari survei pendahuluan hingga validasi lapangan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi jika wilayah yang diteliti sangat luas. Selain mahal, eksplorasi ini juga akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, digunakan metode penginderaan jauh untuk memetakan daerah yang berpotensi menjadi target eksplorasi sumber daya mineral. Salah satu sumber daya yang dapat dipetakan sebarannya menggunakan aplikasi penginderaan jauh adalah endapan nikel laterit (Ni). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penilaian multikriteria pada analisis bentang lahan dan pengindraan jauh yaitu citra satelit Landsat 8 OLI dan menggunakan beberapa analisis bentang lahan seperti persebaran litologi, struktur, kemiringan lereng, pola aliran sungai dan geomorfologi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat melakukan pemetaan potensi persebaran nikel laterit menggunakan bantuan penginderaan jauh citra Landsat 8 OLI yang digunakan untuk membuat kerapatan vegetasi dan tutupan lahan dengan menggunakan klasifikasi terbimbing. Kesuksesan yang utama pada penelitian ini terletak pada litologi batuan ultramafik karena proses pelapukan nikel terjadi pada batuan ultramafik, kemiringan lereng yang dibutuhkan dalam proses pengayaan nikel adalah kemiringan lereng yang memiliki derajat kemiringan 8-16° yang umumnya menghasilkan kadar nikel > 1.5 dan kerapatan vegetasi yang tinggi seperti hutan dan semak belukar dapat membantu proses infiltrasi pada batuan sehingga air dapat mencapai batuan induk, struktur memiliki dua sentimen yang berhubungan pada persebaran nikel laterit. Pada zona struktur nikel dapat menjadi zona pengayaan dan juga dapat menjadi berkembangnya mineral pengotor. Dari analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan peta yang telah dilakukan overlay menjadi peta potensi persebaran nikel laterit | en_US |