Analisis Kestabilan Lereng Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah
Abstract
Kawasan Industri Tambang PT. Indonesia Morowali Industrial Park merupakan kawasan industri tambang dengan basis pengolahan nikel. Dalam suatu kawasan industri tambang sangat memungkinkan terbentuknya lereng dari hasil pertambangan seperti bahan buangan tambang dan pembukaan jalan. Kestabilan lereng akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran jalannya produksi. Oleh karena itu diperlukan analisis kestabilan lereng berdasarkan parameter – parameter geologi teknik yang bertujuan untuk menentukan properti fisik dan mekanika terhadap sampel tanah, menentukan nilai faktor keamanan, dan menentukan manajemen risiko kestabilan lereng. Metode penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu tahapan pendahuluan, tahapan pengumpulan data, tahapan analisis data, dan tahapan penyusunan laporan. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai faktor keamanan adalah metode Bishop (1955) melalui perangkat lunak Geostudio dengan memasukan data geometri lereng dan material lereng.
Hasil analisis data didapatkan parameter properti fisik dan mekanika tanah yang terletak pada lokasi penelitian memiliki jenis tanah MH (tanah lanau plastisitas tinggi) pada 12 sampel dan jenis tanah ML (tanah lanau plastisitas rendah) pada 2 sampel. Nilai faktor keamanan yang didapatkan dari 14 titik sampel lereng yang di analisis dengan tidak jenuh air memiliki nilai faktor keamanan rata – rata >1 dan sampel lereng yang di analisis dengan diberi beban gempa memiliki nilai faktor keamanan rata – rata <1. Kestabilan lereng perlu dilakukan manajemen risiko untuk mengetahui ketidakpastian keruntuhan lereng dengan metode Slope Stability Radar (SSR) yang kemudian dibuat perencanaan serta respon terhadap setiap pergerakan lereng dengan membuat Triggered Action Response Plan (TARP).