PERANCANGAN ULANG TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE CLASS BASED STORAGE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI AKTIVITAS PERGUDANGAN DI PLTA PEUSANGAN
Abstract
Gudang yang baik umumnya memiliki sistem aktivitas pergudangan yang
efektif dan efisien. PLTA Peusangan saat ini mengoperasikan 2 gudang yaitu
warehouse 1 dan warehouse 2. Warehouse 1 (fokus penelitian) merupakan gudang
dengan banyak barang yang menumpuk dan bersifat random storage. Melihat
permasalahan yang ada, peneliti berkesempatan untuk merancang ulang tata letak
gudang dengan menggunakan metode class-based storage. Penelitian ini bertujuan
untuk membuat desain layout existing gudang berdasar dari data material,
mengklasifikasikan material pada gudang PLTA menggunakan metode ABC
(frekuensi keluar masuk material) dan melakukan perancangan tata letak gudang
dengan mempertimbangkan hasil klasifikasi frekuensi keluar masuk material terhadap
jarak tempuh pengambilan material. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan
beberapa tahapan seperti tahapan persiapan, penetapan rumusan masalah & tujuan,
pengumpulan dan pengolahan data. Pengolahan data dimulai dengan melakukan desain
layout existing gudang dengan memanfaatkan kode unit pada material gudang,
dilanjutkan dengan mengklasifikasikan 1228 material yang disesuaikan dengan jenis
item package sehingga mengkerucut menjadi 11 item package Peusangan 1 dan 1 item
Peusangan 2 pada warehouse 1. Hasil pengklasifikasian sebelumnya kemudian
dilanjutkan dengan mengklasifikasikan jenis item package berdasar dari frekuensi
keluar masuk materialnya dengan menerapkan metode ABC. Didapatkan hasil
pengklasifikasian berupa kelas A terdiri dari 10 item package dan tergolong fast
moving goods, kelas B terdiri dari 10 item package dan tergolong medium medium
moving goods, kelas C terdiri dari 6 item package dan tergolong slow moving goods,
dan 2 kelas lainnya (kelas X dan PEU2) tidak mengalami bongkar muat material selama
2 tahun terakhir. Sehingga dalam perancangan yang dilakukan, jarak penempatan
lokasi item package akan mengikuti hasil klasifikasi metode ABC (frekuensi bongkar
muat material). Dalam rancangan tata letak gudang yang telah dilakukan, item package
kelas A akan menempati area yang terdekat dengan pintu masuk dikarenakan laju
frekuensi keluar masuk barangnya yang paling cepat dibanding item kelas lainnya.
Item kelas X dan PEU2 menempati area yang paling jauh dari pintu keluar masuk
material dikarenakan tidak pernah mengalami bongkar muat selama rentang waktu 2
tahun terakhir. Dengan proses pengolahan diatas, maka didapatkan hasil rancangan
ulang tata letak gudang pada gambar 4.10.