ANALISIS PRIORITAS KEBUTUHAN PELATIHAN PERTOLONGAN BINA POTENSI BADAN SAR NASIONAL DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Abstract
Bencana alam dapat terjadi secara tiba – tiba maupun berlangsung secara perlahan, bencana
yang disebabkan oleh faktor alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor hampir tidak
mungkin diperkirakan secara akurat kapan, dimana dan seberapa kuat kekuatannya. Oleh
sebab itu, pada dasarnya pemerintah membutuhkan badan atau instansi seperti Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai badan yang membantu dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan bencana, selain itu membutuhkan Badan SAR Nasional
(BASARNAS) sebagai badan yang membantu memberikan pedoman dan pengarahan dalam
penyelenggaraan pencarian dan pertolongan saat musibah bencana terjadi. Di dalam Badan
SAR Nasional sendiri dibutuhkan kegiatan internal dan eksternal, salah satunya yaitu
pelatihan. Pelatihan dibutuhkan oleh pekerja yang akan membantu dalam mencapai kinerja
yang efektif dalam setiap kegiatan yang berlangsung. Pelatihan yang diutamakan dalam
Badan SAR Nasional diantaranya yaitu pelatihan dan pertolongan di permukaan air,
pertolongan pertama (First Aid), pertolongan di ketinggian dan pertolongan di gunung dan
hutan. Dalam keempat pelatihan tersebut, Badan SAR Nasional membutuhkan prioritas
kebutuhan dan kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu agar proses pelatihan dapat
terencana dan berjalan dengan lancar. Penentuan prioritas kebutuhan pelatihan ini dapat
menggunakan metode Analysis Hierarchy Process (AHP) dibantu software super decision
sebagai metode pengukuran dengan dilakukannya perbandingan secara berpasangan,
Kriteria yang dibutuhkan diantaranya yaitu tenaga/fasilitator dengan sub kriterianya yaitu
penguasaan materi dan keahlian teknik pelatihan; Kriteria yang kedua yaitu biaya pelatihan
dengan sub kriterianya biaya konsumsi, biaya belanja bahan, biaya honor pengajar; Kriteria
yang ketiga yaitu persiapan sarana dan prasarana pelatihan dengan sub kriterianya
transportasi dan peralatan dan kriteria yang terakhir yaitu jumlah peserta pelatihan. Hasil
dengan metode AHP didapat biaya pelatihan merupakan prioritas dalam kebutuhan
pelatihan yang harus diperhatikan lebih lanjut dengan bobot kepentingan 0,46 dan alternatif
kegiatan pelatihan yang didapat yaitu pelatihan dan pertolongan di permukaan air dengan
nilai tertinggi yaitu 34%.