dc.description.abstract | Meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia perlu diiringi dengan
manajemen proyek yang baik. Masalah terkait pembangunan tidak terlepas dari waktu,
biaya, dan juga mutu yang dapat disebabkan oleh kondisi eksisting, pergantian metode
kerja, pengambilan keputusan yang salah, maupun rendahnya kemampuan sumber
daya manusia. Penelitian dilakukan pada Proyek Menara BRI Gatot Subroto Jakarta
Selatan dengan anggaran pembangunan sebesar Rp 887.000.000.000. Terdapat
pergantian metode untuk pekerjaan area basement mulai dari ground anchor, strutting
tipe island, lalu platform baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang
pengambilan keputusan terhadap pergantian metode tersebut dengan menggunakan
teknik rekayasa nilai/value engineering. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis
Pareto maka pekerjaan struktur basement perlu diterapkan rekayasa nilai dengan nilai
81/50 dan 94/66. Berdasarkan analisis jadwal dan mutu serta dilakukannya Analytical
Hierarchy Process (AHP) maka metode yang paling tepat digunakan adalah platform
baja. Penghematan biaya yang dihasilkan berdasarkan analisis LCC adalah sebesar Rp
4,219,956,806.196 atau 26,7% terhadap biaya desain eksisting yakni strutting tipe
island. Dengan pendekatan rekayasa nilai, maka dapat teridentifikasi pekerjaan yang
dapat dievaluasi lebih lanjut sehingga menghasilkan penghematan biaya. | en_US |