Geologi Daerah Sukaraksa Dan Sekitarnya, Kecamatan Cigudeg-Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Penelitian ini berisikan tentang kondisi geologi daerah Sukaraksa dan sekitarnya,
Kecamatan Cigudeg-Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Secara
administrasi, daerah penelitian berada di dalam wilayah Kabupaten Bogor dengan letak
geografis berlokasi pada -6,561065/106,500014 dan -6,607873/106,534878 dengan
cakupan luas area sekitar 20 km2. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan
memahami aspek litologi, satuan batuan, stratigrafi, geomorfologi, struktur geologi, dan
sejarah geologi pada daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari pengambilan data primer dengan melakukan pemetaan geologi untuk mendapatkan
data primer dengan observasi dan pengambilan data lapangan dan penelitian laboratorium
kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dasar ilmu geologi. Hasil dari penelitian
ini berupa satuan geomorfologi yang dibagi menjadi satuan dataran aluvial, satuan dataran
denudasional, dan satuan bukit vulkanik. Arah tegasan kelurusan daerah penelitian berarah
barat daya – timur laut dengan pola aliran sungai daerah penelitian terdiri dari pola aliran
dendritik dan pola aliran paralel. Urutan stratigrafi dari tua ke muda pada daerah penelitian
terdiri dari satuan batupasir – batulempung berumur Miosen Tengah dengan lingkungan
pengendapan shoreface dengan batimetri dari neritik tengah hingga neritik tepi, satuan tuf
berumur Pliosen lingkungan pengendapan darat, satuan breksi piroklastik berumur
Pleistosen, dan satuan aluvial berumur Holosen dengan lingkungan pengendapan darat.
Struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa sesar datar menganan naik.
Sejarah geologi daerah penelitian diawali pada kala Miosen Tengah di mana terendapkan
satuan batupasir – batulempung pada lingkungan transisi yaitu perairan laut dangkal
(shoreface), akhir dari kala Miosen Tengah muka air laut mulai turun. Kala Miosen Akhir
adanya aktifitas tektonik yang kuat kemudian terjadi pengangkatan dan penurunan muka
air laut dan akhirnya terjadinya hiatus. Pada akhir dari Miosen Akhir daerah penelitian
berubah menjadi daratan. kala Pliosen – Resen di mana pergerakan lempeng tektonik
memunculkan aktivitas vulkanisme di daerah penelitian. Terjadinya erupsi gunungapi
membuat terendapnya satuan tuf pada kala Pliosen, kemudian satuan breksi piroklastik
terendapkan pada kala Pleistosen, dan satuan aluvial terendapkan pada kala Holosen.
Terjadi pengikisan terus menerus sehingga menunjukkan morfologi daerah penelitian pada
saat ini.