dc.description.abstract | Cekungan Jawa Barat Utara merupakan salah satu cekungan penghasil hidorkarbon terbesar di Indonesia, dengan kondisi geologi yang kompleks, yang terbentuk akibat aktivitas pergerakan tumbukan antar lempeng dan mengalami subduksi dan menyebabkan penekanan dan terjadi pengendapan sedimentasi dan membentuk hidrokarbon. Reservoir shaly sand merupakan reservoir yang tersusun bukan hanya dari litologi batupasir, tetapi terdapat kandungan shale pada batupasirnya. Shaly sand merupakan kondisi dimana batuan pasir yang didalamnya terkandung shale, yang dominan memiliki ukuran kecil dan mengisi pori-pori. Adanya keberadaan shale sangat mempengaruhi kondisi suatu reservoir. Shale tersusun atas partikel-partikel kecil seperti mineral lempung (smektit, illit), serpih yang berukuran halus dan bersifat mengikat partikel-partike air. Pengaruh adanya shale yaitu dapat menurunkan porositas efektif dan dapat merubah besarnya suatu resistivitas. Analisis parameter petrofisika metode konvensional dan metode shaly sand menggunakan 20 data sumur, yang terdiri dari log gamma ray (GR), log neutron (NPHI), log densitas (RHOB) dan log resistivitas (RT) di daerah penelitian yaitu Cekungan Jawa Barat Utara. Perhitungan parameter petrofisika dan perbandingan dengan metode konvensional dan metode shaly sand, terjadi penurunan nilai rata-rata pada volume serpih, peningkatan pada nilai rata-rata porositas dan peningkatan pada nilai saturasi air ketika dilakukan pada metode shaly sand. | en_US |