Show simple item record

dc.contributor.authorWidiyanti, Anissa
dc.date.accessioned2023-09-05T03:56:36Z
dc.date.available2023-09-05T03:56:36Z
dc.date.issued2021-11-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/9811
dc.description.abstractSistem Resi Gudang atau SRG merupakan sistem yang bertujuan untuk membantu para petani untuk tetap memiliki penghasilan disaat hasil panen mereka belum mencapai harga yang bagus, yaitu dengan cara mengagunkan hasil panen mereka ke gudang SRG. Sebuah gudang dapat menjadi gudang SRG tentunya harus memenuhi persyaatan-persyaratan tertentu. BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi merupakan lembaga negara yang berwenang untuk melakukan pengesahan, persetujuan, dst. Dalam melakukan pengawasan dan penilaian pada gudang SRG, BAPPEBTI mengacu pada SNI 7331:2016, SNI 8278:2016, SNI 8446:2017, dan SNI 8661:2018. Dari kertas kerja yang dimiliki BAPPEBTI, penulis menetapkan 3 kriteria dengan masing-masing 3 subkriteria, yaitu kriteria teknis fisik gudang dengan subkriteria akses lokasi dan transportasi, fisik bangunan, dan fasilitas gudang. kriteria teknis pengelola gudang dengan subkriteria SDM, sistem dan prosedur pengelolaan gudang, keuangan, penyimpanan laporan dan asuransi, serta uji petik resi gudang, lalu kriteria barang/komoditi dengan subkriteria identitas resi gudang, posisi barang, dan kesesuaian data barang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembobotan dan mendapatkan prioritas penilaian gudang SRG yang diterapkan oleh BAPPEBTI. Penulis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan aplikasi Ms. Excel. Hasil dari penelitian ini yaitu prioritas dari kriteria penilaian gudang SRG pertanian yaitu barang / komoditi dengan bobot tertinggi 0,7, kemudian prioritas kedua teknis fisik gudang dengan bobot 0,194, serta prioritas terakhir teknis pengelola gudang dengan bobot terendah 0,107. Sedangkan untuk subkriteria dengan 3 bobot tertinggi dari masing-masing kriteria dan menempati prioritas pertama yakni akses transportasi dengan bobot 0,571, SDM, sistem dan prosedur pengelolaan gudang dengan bobot 0,633, dan posisi barang dengan bobot 0,644.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectGudang, Analytical Hierarchy Process, Pembobotan, Kriteria, Subkriteriaen_US
dc.titlePEMBOBOTAN KRITERIA PENILAIAN GUDANG SISTEM RESI GUDANG MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS BAPPEBTI)en_US
dc.title.alternativeWEIGHTING OF CRITERIA JUDGEMENT OF SISTEM RESI GUDANG WAREHOUSE USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) METHOD (BAPPEBTI CASE STUDY)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record