REKONSTRUKSI PALINSPASTIK DAN STUDI EVOLUSI TEKTONIK PADA AREA X, SUB CEKUNGAN AMAN, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH
Abstract
Penelitian ini dilakukan pada bawah permukaan area seluas ±50.000 km2 yang terletak pada Sub Cekungan Aman, Cekungan Sumatra Tengah, khususnya daerah sekitar Tanjung Medan, Bagansiapiapi, Dumai dan Pekanbaru. Berdasarkan hipotesis, terdapat karakteristik struktur geologi sesar naik dan turun dengan arah barat laut–tenggara dan utara-selatan yang merupakan representasi dari sesar mendatar regional yang ada pada daerah penelitian. Sesar mendatar tersebut menghasilkan sistem ekstensional dari awal pengisian cekungan pada Eosen hingga Miosen Tengah, kemudian berubah menjadi kontraksional pada Miosen Tengah hingga sekarang. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan keberadaan struktur geologi pada arah barat laut–tenggara dan utara–selatan serta mempelajari evolusi tektonik yang ada di daerah penelitian dengan menggunakan interpretasi seismik dan rekonstruksi palinspastik.
Dilakukan pemetaan pada enam horizon yang terdiri dari Top Basement, SB 25.5 (Top Pematang), SB 22 (Top Menggala), SB 21 (Top Bangko), SB 17.5 (Top Bekasap) dan SB 15.5 (Top Telisa). Pada Top Basement ditemukan struktur geologi yang berkembang pada arah barat laut–tenggara dan utara–selatan. Adapun pada top basement terdapat half graben dengan kelurusan barat laut–tenggara. Pada horizon SB 25.5 hingga SB 15.5 ditemukan dominasi sesar naik berarah barat laut–tenggara. Digunakan empat heroline yang merepresentasikan kondisi daerah penelitian. Saat ini telah dilakukan rekonstruksi pada satu heroline, yaitu heroline C.
Pemetaan struktur geologi pada seismik telah membuktikan keberadaan adanya struktur geologi berarah barat laut–tenggara dan utara–selatan. Namun, keberadaan sesar berarah utara – selatan pada horizon SB 25.5 hingga SB 15.5 masih belum bisa dipetakan secara sempurna karena keterbatasan data. Berdasarkan rekonstruksi palinspastik heroline C, ditemukan adanya perubahan rezim tektonik yang semula ekstensional pada umur Oligosen Akhir hingga Miosen Tengah, kemudian berubah menjadi kontraksional pada Miosen Tengah hingga sekarang.