dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi yang telah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional selama lebih dari satu abad. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, produksi minyak di Indonesia telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, akan digunakan metode enhanced oil recovery (EOR) dengan injeksi surfaktan menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dua sampel surfaktan dalam meningkatkan faktor perolehan minyak (recovery factor) melalui uji injeksi surfaktan secara kontinu menggunakan alat core flooding test. Metodologi yang digunakan melibatkan injeksi surfaktan pada core sintetik karbonat, di mana kedua sampel surfaktan diuji untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap peningkatan perolehan minyak. Pengujian dilakukan untuk menentukan perbedaan nilai recovery factor yang dihasilkan oleh masing-masing surfaktan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel surfaktan ABS menghasilkan recovery factor sebesar 48,98% dari minyak awal dalam pori (Soi) dan 79,61% dari minyak yang tersisa setelah waterflooding (Sor). Di sisi lain, sampel surfaktan AGES menunjukkan recovery factor yang lebih rendah, yaitu 29,56% dari Soi dan 46,15% dari Sor. Perbedaan ini menunjukkan bahwa sampel surfaktan ABS lebih efektif dalam meningkatkan perolehan minyak dibandingkan sampel AGES ketika diinjeksikan secara kontinu pada core sintetik karbonat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa jenis surfaktan yang digunakan memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi pemulihan minyak dalam metode injeksi surfaktan. Sampel ABS terbukti lebih efisien dalam meningkatkan recovery factor dibandingkan dengan sampel AGES. | en_US |