Studi Resistivitas Beda Waktu Dalam Monitoring Tingkat Kesuburan Tanah dan Produksi Hasil Tanam
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk monitoring resistivitas tanah dalam rangka memantau tingkat
kesuburan yang dipengaruhi oleh pemberian pupuk guna meningkatkan produktivitas tanaman secara
berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resistivitas beda waktu yang
dapat mengamati perubahan nilai resistivitas tanah dari waktu ke waktu. Hasil dari pengukuran
resistivitas beda waktu akan diintegrasikan dengan dua pengukuran lain yaitu tingkat kelembaban
dan pH tanah untuk diperoleh hubungan secara kualitatif antara perubahan kelembaban dan pH tanah
terhadap perubahan nilai resistivitas tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengukuran
resistivitas sebanyak tiga kali pada periode yang berbeda. Pengukuran pertama dilakukan pada saat
lahan uji masih dalam kondisi alami (sebelum persiapan tanam) untuk melihat nilai resistivitas tanah
secara natural sebelum ada gangguan. Pengukuran kedua dilakukan setelah lahan digemburkan dan
diberi pupuk berupa pupuk dasar dan pupuk susulan pada fase vegetatif tanaman yang didominasi
oleh unsur nitrogen. Pengukuran ketiga dilakukan sebelum panen dan setelah pemberian pupuk untuk
fase generatif tanaman, di mana pupuk yang diterapkan didominasi oleh unsur kalium dan fosfat.
Hasil pemodelan resistivitas menunjukan adanya penurunan nilai resistivitas tanah setelah pemberian
pupuk pertama (pupuk dasar) dan kenaikan nilai resistivitas setelah pemberian pupuk tahap dua.
Terjadi penurunan nilai resistivitas pada pengukuran ke-2 (± -7.33 %) diikuti juga dengan penurunan
nilai pH dari pH 6.6 – 6.4. Sebaliknya kenaikan nilai resistivitas (±1.44 %) pada pengukuran ke-3
(setelah pupuk kalium dan fosfat) diikuti dengan kenaikan nilai pH dari 6.6 – 6.4 atau cendrung
mendekati pH normal. Oleh karena itu, dari penelitian ini diperoleh bahwa perubahan nilai
resistivitas tanah dapat memberikan informasi mengenai perbedaan tingkat kesuburan tanah terutama
ketika fase tanam (vegetatif) dan fase sebelum panen (generatif). Tanah yang subur untuk fase tanam
adalah ketika terjadi penurunan nilai resistivitas dan kondisi tanah yang baik dan mempengaruhi
tingkat produktivitas tanaman adalah ketika terjadinya kenaikan nilai resistivitas. Dengan demikian,
monitor kondisi tanah menggunakan metode resistivitas berhasil dalam mengidentifikasi tingkat
kesuburan tanaman.