dc.description.abstract | Interpretasi metode geofisika sangat bergantung pada kualitas data pengukuran lapangan; data yang lebih baik menghasilkan interpretasi yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan prosedur akuisisi dan evaluasi data resistivitas 2D menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Survei di Cirebon, Blora, dan Gunung Putri dianalisis untuk mencapai tujuan ini. Optimalisasi pengukuran dimulai dengan desain akuisisi yang tepat, mempertimbangkan sensitivitas data terkait jarak elektroda dan kedalaman penetrasi. Bentang horizontal harus mengikuti aturan bahwa kedalaman investigasi adalah ½ hingga 1/3 dari bentang horizontal. Peralatan harus dalam kondisi baik dan dikalibrasi sebelum pengukuran lapangan. Untuk evaluasi data, langkah pertama adalah menganalisis distribusi data yang diukur untuk menilai tingkat noise. Data dengan noise tinggi harus direkondisi melalui interpolasi data terdekat atau dihilangkan jika interpolasi tidak efektif. Di Gunung Putri, data memiliki kualitas baik, menghasilkan interpretasi dengan tingkat kepercayaan tinggi. Di Cirebon, hanya satu dari dua lintasan yang memiliki kualitas baik, sementara lainnya buruk dan tidak dapat diinterpretasikan. Di Blora, hanya empat dari delapan lintasan yang memiliki kualitas baik. Dengan tingkat kesalahan hingga 50% pada pengukuran di Cirebon dan Blora, diperlukan prosedur standar (SOP) untuk memperoleh data resistivitas yang lebih baik. | en_US |