dc.description.abstract | Pemodelan data magnetotelurik (MT) dalam eksplorasi energi panasbumi sangat penting dalam
eksplorasi panas bumi untuk mengestimasi lokasi, kedalaman, dan luasan reservoir panasbumi. Kualitas
data, pengolahan, dan pemodelan data MT menjadi sangat krusial karena menjadi dasar untuk
menentukan well targeting dalam eksploitasi lapangan panasbumi. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat efek dari manual edit dan auto edit dan juga melakukan analisis properti phase tensor untuk
pemodelan bawah permukaan dan karakterisasi di lapangan panasbumi "F". Pengolahan data
menggunakan 9 stasiun MT yang berarah Barat – Timur dan juga dikorelasikan terhadap 2 data sumur.
Hasil pengolahan dengan manual edit menghasilkan trend kurva yang lebih baik dibandingkan dengan
auto edit. Dimensionalitas dari stasiun MT menghasilkan karakteristik 1D pada periode dengan rentang
0,002 detik - 0,2 detik, karakteristik 2D pada periode 0,1 detik - 6 detik, dan karakteristik 3D pada
periode > 2 detik. Geoelectrical strike dari analisis properti phase tensor menunjukkan arah yang
dominan N65°E, yang mengarahkan rotasi data MT sebesar 25° berlawanan arah jarum jam. Hasil
pemodelan inversi 2D menghasilkan nilai RMS error terendah, yakni 2,3% - 2,9%, dan iterasi 50 ketika
menggunakan data yang telah dilakukan manual edit dengan masking 3D dan rotasi hasil dari analisis
properti phase tensor. Perbedaan utama terlihat dari ketebalan conductive layer yang dinterpretasikan
sebagai clay cap dengan resistivitas 1-10 ohm.m pada elevasi 2.000 m.a.s.l. Pemodelan yang telah
dilakukan masking 3D dan rotasi menunjukkan kesesuaian dengan informasi data sumur sehingga dapat
digunakan untuk menjadi model dasar pengembangan lapangan. | en_US |
dc.subject | Magnetotelurik, Manual Edit, Auto Edit, Dimensionalitas, Phase Tensor, Geoelectrical Strike, , Inversi 2D | en_US |