Show simple item record

dc.contributor.authorRahmi, Shelmy Aurora
dc.date.accessioned2024-08-19T02:25:08Z
dc.date.available2024-08-19T02:25:08Z
dc.date.issued2024-08-18
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12906
dc.description.abstractBendungan merupakan bangunan yang berkaitan dengan pengairan dan memiliki tujuan untuk mengatur air yang berasal dari suatu sungai atau danau untuk keperluan irigasi, pembangkit listrik, mencegah terjadinya banjir, dan sebagai tempat cadangan sumber air. Penelitian ini berada pada salah satu bendungan Bernama Bendungan Bagong yang terletak diantara Desa Sumurup dan Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Bangunan pelimpah atau spillway berfungsi sebagai pengendali air yang akan mengalirkan air dari bendungan menuju daerah hilir. Berdasarkan aspek morfologi Bendungan Bangong berada pada satuan perbukitan dengan elevasi ketinggian yang curam. Sehingga permukaan tanah pada daerah tersebut mempunyai perbedaan elevasi yang akan membuat terbentuknya sebuah lereng pada daerah tersebut. Lereng atau slope memerlukan perhitungan Faktor Kemanan agar mengetahui bahwa lereng tersebut tidak dalam kondisi yang membahayakan. Metode Morgenstren Price menjadi salah satu metode yang digunakan untuk perhitungan Faktor Keamanan pada lereng Bangunan pelimpah Bendungan Bagong. Kestabilan lereng sangat berkaitan dengan terjadinya perstiwa pergerakkan tanah atau longsor yang diakibatkan karena adanya penambahan beban dan berkurangnya daya ikat antara butiran tanah. Longsor dapat disebabkan oleh adanya peristiwa kegempaan oleh karena itu diperlukan upaya mitigasi untuk mecegah terjadinya longsor. Nilai FK didapatkan dari lereng tanpa adanya air tanah adalah 2,50 dan kondisi adanya air tanah adalah 1,82. Hal ini dapat disimpulkan bahwa FK>1,5 dan lereng pada Bangunan Pelimpah termasuk dalam kondisi yang aman dan tidak memerlukan penangan lebih lanjut yang cukup besar. Namun, daerah penelitian termasuk kedalam kelas lereng curam dan berada di zona kegempaan tinggi. hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya longsoran dan harus emlakukan upaya mitigasi. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah dengan melapisi lereng dengan beton atau shotcrete dan menggunakan geosintetik vegetasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectbangunan pelimpahen_US
dc.subjectgeologien_US
dc.subjectkegempaanen_US
dc.subjectkestabilan lerengen_US
dc.subjectupaya mitigasien_US
dc.titleANALISIS KESTABILAN LERENG PADA BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) BENDUNGAN BAGONG, KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR, BERDASARKAN PARAMETER GEOLOGI TEKNIK.en_US
dc.title.alternativeSlope Stability Analysis of the Bagong Dam Spillway, Trenggalek Regency, East Java, Based on Engineering Geological Parameters.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record