dc.description.abstract | Penelitian ini berisikan tentang bagaimana kondisi di bawah permukaan di daerah dengan kontrol struktur yang sangat mendominasi, tepatnya di daerah lengan timur kepulauan sulawesi, daerah “X”. banyaknya manifestasi dari sistem struktur kompresional dibawah permukaan seperti imbrikasi, Thrust, dan perlipatan menjadikannya terlihat sangat menarik untuk dibahas bagaimana sistem deformasi ini dapat terbentuk. Secara stratigrafi regional, daerah ini memiliki beberapa paket formasi yang mencerminkan kondisi pembentukan cekungannya yaitu: pre-rift, syn-rift, syn-breakup, syn-drift, collision dan post-collision.
Pada fase rifting terbentuk sekuen syn-rift berupa karbonat dari Tokala Fm, silisiklastik Bobong Fm dan Buya Fm, dan sedimen pelagic dari Tanaga Fm. Pada fase break-up terbentuk syn-breakup berupa sekuen silisiklastik Lalengan Fm dan Grup Salodik (Tomori Fm, Serpih Interkalasi Matindok Fm, dan Minahaki Fm). Pada fase collision terbentuk endapan dari Pliosen Silisiklastik (Kintom Fm, Kalomba Fm, dan Biak Fm), yang diakhiri oleh fase post-collision berupa sedimen transgresif Plistosen-Resen (Aluvial & Luwuk Fm).
Penelitian ini difokuskan pada fase collision yang berumur Miosen Akhir hingga Pliosen, dimana tektonik kompresi sangat aktif yang menghasilkan deformasi yang berupa sesar naik dan perlipatan. Pemetaan bawah permukaan dilakukan pada penampang seismic 2D dan 3D untuk mendapatkan depth structure map dari: Basement, Formasi Tomori, Formasi Matindok, Formasi Minahaki, dan Formasi Kintom. Untuk mengetahui besaran deformasi (strain rate) dan gaya utama yang berkembang di daerah penelitian “X”, maka dilakukan analisis palinspastik 2D dan 3D yang menghasilkan arah tegasan utama yang berarah N 142,5° E (baratlaut-tenggara), dan strain rate berkisar antara 10%-45% pemendekan. | en_US |
dc.subject | Thrust, Syn-breakup, Pre-rift, Pelagic, Syn-Drift, Collision, Post-Collision, Palinspastic Reconstruction, Paleogeografi. | en_US |