PENGARUH ANALISIS PARAMETER DAN KOREKSI STATIK PADA DATA MAGNETOTELURIK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP MODEL SISTEM PANASBUMI
Abstract
Penelitian ini membahas pengaruh analisis parameter dan koreksi statik pada data magnetotelurik (MT) serta implikasinya terhadap pemodelan 2-D sistem panasbumi. Hasil dari analisis parameter kurva MT (tensor fase, diagram polar, dan tipper) menghasilkan perubahan resistivitas sebagai fungsi frekuensi atau kedalaman, batasan frekuensi ukur yang memenuhi persyaratan dimensi pemodelan, arah geoelectrical strike regional, dan persebaran lapisan konduktif secara lateral. Dari daerah penelitian ini diperoleh bahwa lapisan konduktif ditemukan pada rentang frekuensi 30 Hz – 0.1 Hz, batas perubahan medium yang dapat dimodelkan secara 2-D pada frekuensi 0.1 Hz, dan geoelectrical strike berarah N 133o W. Data MT dapat mengalami pergeseran statik akibat efek galvanic, sehingga perlu dilakukan koreksi statik menggunakan data Time Domain Elektromagnetic (TDEM) untuk menghindari kesalahan interpretasi pada nilai resistivitas dan ketebalan lapisan konduktif. Kurva MT hasil koreksi statik ini selanjutnya digunakan dalam pemodelan inversi 2-D dengan algoritma inversi non linear conjugate gradient (NLCG). Berdasarkan model yang dihasilkan terdapat lapisan clay cap memiliki nilai resistivitas rendah (<10 ohm-m), reservoar ditandai dengan nilai resistivitas sedang antara 20 – 100 ohm-m, dan heat source berada di bagian timur laut dengan nilai resitivitas 1000 ohm-m. Selain itu terdapat anomali resistivitas rendah (<20 ohm-m) yang terdistribusi secara vertikal di bawah zona manifestasi solfatara yang diduga akibat keberadaan magmatik chimney. Berdasarkan penelitian ini pemodelan data MT dapat menggambarkan kondisi sistem panasbumi pada daerah penelitian.