PENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP LUAS PERMUKAAN DAN UKURAN PORI GREEN COKE TERAKTIVASI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif yang disintesis dari green coke (GC) melalui metode aktivasi kimia menggunakan larutan KOH dan pemanasan menggunakan furnace. Green coke merupakan limbah padat hasil samping industri perminyakan yang memiliki kandungan karbon tinggi (87–97%) namun belum dimanfaatkan secara optimal. Aktivasi dilakukan pada suhu 800 °C dan 900 °C dengan perbandingan massa GC dan larutan KOH 1 M sebanyak 1:50 (g/mL). Karakterisasi dilakukan menggunakan metode CHN, BET, FTIR, SEM, XRD, dan TGA. Hasil uji menunjukkan kandungan karbon GC sebesar 92,14% (SEM-EDS) dan 67,96% (CHN). Kurva TGA memperlihatkan dekomposisi senyawa volatil pada 300–600 °C serta puncak endotermik pada rentang 800–900 °C, menjadi dasar pemilihan suhu aktivasi. Spektrum FTIR menunjukkan penghilangan gugus fungsional seperti –OH, C=O, dan C–O, mengindikasikan deoksigenasi. Pola XRD menunjukkan puncak lebar pada bidang (002), menandakan meningkatnya amorfisitas. Citra SEM memperlihatkan perubahan morfologi dari struktur padat menjadi berpori dan tidak beraturan. Karakterisasi BET menunjukkan peningkatan luas permukaan dari 1,38 m²/g pada suhu 800 °C menjadi 2,51 m²/g pada 900 °C, serta peningkatan ukuran pori dari 7,41 nm menjadi 12,17 nm. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu aktivasi berpengaruh terhadap peningkatan luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif dari green coke.