dc.contributor.author | Rahmadanti, Rizka Pargian | |
dc.date.accessioned | 2025-08-12T07:03:26Z | |
dc.date.available | 2025-08-12T07:03:26Z | |
dc.date.issued | 2025-08-12 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14542 | |
dc.description | Penelitian ini membahas pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap sifat tekstural karbon aktif yang disintesis dari green coke, residu padat hasil samping dari industri pengolahan minyak bumi. Aktivasi dilakukan secara kimia menggunakan larutan KOH dan dipanaskan dalam furnace pada suhu 800 °C dan 900 °C. Karakterisasi menggunakan TGA, FTIR, XRD, SEM, CHN, dan BET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pemanasan berperan penting dalam peningkatan luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif. Peningkatan suhu dari 800 °C ke 900 °C meningkatkan luas permukaan dari 1,38 m²/g menjadi 2,51 m²/g dan ukuran pori dari 7,41 nm menjadi 12,17 nm, dibandingkan dengan GC murni sebesar 0,45 m²/g dan 4,15 nm. Temuan ini berkontribusi pada pemanfaatan limbah green coke menjadi material bernilai tambah serta mendukung prinsip pengelolaan limbah berkelanjutan. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif yang disintesis dari green coke (GC) melalui metode aktivasi kimia menggunakan larutan KOH dan pemanasan menggunakan furnace. Green coke merupakan limbah padat hasil samping industri perminyakan yang memiliki kandungan karbon tinggi (87–97%) namun belum dimanfaatkan secara optimal. Aktivasi dilakukan pada suhu 800 °C dan 900 °C dengan perbandingan massa GC dan larutan KOH 1 M sebanyak 1:50 (g/mL). Karakterisasi dilakukan menggunakan metode CHN, BET, FTIR, SEM, XRD, dan TGA. Hasil uji menunjukkan kandungan karbon GC sebesar 92,14% (SEM-EDS) dan 67,96% (CHN). Kurva TGA memperlihatkan dekomposisi senyawa volatil pada 300–600 °C serta puncak endotermik pada rentang 800–900 °C, menjadi dasar pemilihan suhu aktivasi. Spektrum FTIR menunjukkan penghilangan gugus fungsional seperti –OH, C=O, dan C–O, mengindikasikan deoksigenasi. Pola XRD menunjukkan puncak lebar pada bidang (002), menandakan meningkatnya amorfisitas. Citra SEM memperlihatkan perubahan morfologi dari struktur padat menjadi berpori dan tidak beraturan. Karakterisasi BET menunjukkan peningkatan luas permukaan dari 1,38 m²/g pada suhu 800 °C menjadi 2,51 m²/g pada 900 °C, serta peningkatan ukuran pori dari 7,41 nm menjadi 12,17 nm. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan suhu aktivasi berpengaruh terhadap peningkatan luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif dari green coke. | en_US |
dc.subject | karbon aktif, green coke, KOH, karakteristik permukaan | en_US |
dc.title | PENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP LUAS PERMUKAAN DAN UKURAN PORI GREEN COKE TERAKTIVASI | en_US |