Show simple item record

dc.contributor.authorPurnata Atmaja, I Putu
dc.date.accessioned2025-08-14T14:24:24Z
dc.date.available2025-08-14T14:24:24Z
dc.date.issued2025-08-14
dc.identifier.citationAbdurrokhim, Ito M., (2013) ‘The role of slump scars in slope channel initiation: A case study from the Miocene Jatiluhur Formation in the Bogor trough, West Java’.Journal of Asian Earth Sciences. Bandono, dan Brahmantyo, B.,(1992) 'Peta Geomorfologi, Masalah dan Penggunaannya dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Indonesia'. Pros. PIT IAGI XXI ,Yogyakarta, hal. 777-783. BBWS Citarum., (2024) ' Bendungan Cijurey dan Cibeet, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. Bemmelen, V., (1949) 'The Geology of Indonesia', General Geology Adjaeent Archipelago, Government office. The Haque Bieniawski, Z. T., (1989) 'Engineering Rock Mass Classifications: A Complete Manual for Engineers and Geologists in Mining, Civil, and Petroleum Engineering', USA: John Wiley & Sons. Budhu, M., (2011) 'Soil mechanics and foundations', 3rd ed. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. Casagrande, A., (1942) 'Classification and identification of soils', In: Proceedings of the American Society of Civil Engineers, Vol. 113, pp. 901–930. Dearman, W.R., (1991) 'Engineering Geological Mapping', oxford: Butterworth Heinemann Ltd. Daryono., (2011) 'Identifikasi Sesar Belakang Busur (Back Arc Thrust) Berdasarkan Seismisitas dan Solusi Bidang Sesar', Artikel Kebumian, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika. Deere, D.U. dan Deere, D. W., (1988) ‘The Rock Quality Designation (RQD) Index in Practice Rock Classification System for Engineering Purposes, Kirkaldie, L. (Ed.)’, American Society for Testing ang Material: Philadelphia, Page. 91-101. Departemen PU., (1994) 'Petunjuk Teknis Penyediaan Air Bersih', Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Direktorat Geologi., (1969) 'Contoh Peta Geologi Teknik Jakarta-Bogor' Jakarta: Badan Geologi Djuri, M., & et al. (1996) 'Geologi dan Sumber Daya Mineral Lembar Leuwiliang, Jawa', Puslitbang Geologi, Bandung. Google Satelite., (2024) 'Bendungan Cibeet'. https://maps.app.goo.gl/XBd5rfb98UboCZ3X7 Hamilton, W., (1979) 'Tectonic of The Indonesian Region'. United Stated Geological Survey. In Paper 1078. Hardiyatmo, H.C., (2010) 'Mekanika tanah I'. 5th ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Heri, S., (2021) 'Analisis Geologi Teknik Longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Nusa Tenggara Timur', Eksplorium, 55-57. Hirnawan, F., Sudarsono, U., & Soehaimi, A., (1998) 'Tracing landslide hazards zonation of slope stability dynamic system and the stabilization by optimizing the integrated role of vegetation and slope-geometry, State Ministry Office of Research and Technology', National Research Council. Multy Years Research Report of 1995-1998 Riset Unggulan Terpadu Program (Integrated Research Program), Field of Environment Protection-Technology. Howard., (1967) 'Drainage Analysis in Geological Interpretation A Summation'. The American Association of Petroleum Geologists Bulletin, California. Hoek, E., & Brown, E. T., (1997) 'Practical estimates of rock mass strength'. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences, 34(8), 1165–1186. Imansyah, M. F., (2012) 'Studi Umum Permasalahan dan Solusi DAS Citarum serta Analisis Kebijakan Pemerintah'. Jurnal Sosioteknologi, 25(April), 18– 33. Katili, J. A., (1973) 'Geochronology of West Indonesia and its implication on plate tectonics', Tectonophysics, 19(3), 195-212. Marinos, P., & Hoek, E., (2000), 'GSI: a geologically friendly tool for rock mass strength estimation'. ISRM International Symposium. Martodjojo, S., (1984) 'Evolusi Cekungan Bogor, Jawa Barat', Disertasi ITB, Bandung. McCaffey, et al., (1985) 'Microearthquake Seismicity anda Fault Plane Solution Related to arc-continental collision in easter sunda arc-continental collision in eastern sunda arch, Indonesia', J. Geophys, Res. 90.4511-4528. Murad, M. S., & Ningsih, I. S., (2018) 'Analisis Kuat Tekan Terhadap Waktu Stand-Up C1-G Pertambangan Bawah Tanah PT. NAL Sawahlunto Sumatera Barat', Jurnal Sains dan Teknologi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknologi Industri, 18(1), 1-8. Palmström, A., (1982) 'The volumetric joint count – A useful and simple measure of the degree of jointing', In: Proceedings of the 4th International Congress of the IAEG, New Delhi, pp. 221–228. Pd t-14-2004-A., (2004), 'Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat Beban Gempa', Pedoman Konstruksi Dan Bangunan, 1–93. Pemerintah Republik Indonesia., (2010) 'Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan', Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. Pettijohn, F. J., (1975) 'Sedimentary Rocks' (Vol. 3), New York: Harper & Row. Poedjoprajinto, S., (2011) 'Peta Geomorfologi Foto Pulau Jawa dan Madura (1st ed.) [Map]', Badan Geologi Pusat Survei Geologi. https://geologi.esdm.go.id/geomap/pages/preview/peta geomorfologi-foto-pulau-jawa-dan-madura. Price, D. G., (2009), 'Engineering Geology: Principles and Practice'. Springer Science & Business Media. Pulunggono, A. & Martodjojo, S., (1994) 'Perubahan Tektonik Paleogene – Neogene Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa. Dalam Prosiding Geologi dan Geotektonik Pulau Jawa', Yogyakarta: Percetakan NAFIRI. Pusat Studi Gempa Nasional., (2017) 'Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017', Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Badan Litbang PUPR. Standar Nasional Indonesia/ SNI 03-2849., (1992), Tata Cara Pemetaan Geologi Teknik Lapangan: SNI: Indonesia, Badan Standardisasi Nasional, p. 1–29. Sudjatmiko, (1972), 'Peta Geologi Regional Lembar Cianjur, skala 1 : 100.000'. Badan Geologi. Sujanto, F. X., & Sumantri, Y. R., (1977) 'Preliminary study on the Tertiary depositional Indonesian patterns Petroleum of Java', In Association, Proceeding 6th Annual Convention (pp. 183–213). Romana, M. (1985), 'New Adjustment Ratings For Application Of Bieniawski Classification To Slopes'. Proceedings Of The International Symposium On Role Of Rock Mechanics, Zacatecas, Mexico, 49– 53. Ulusay, R., (2015) 'The ISRM Suggested Methods for Rock Characterization, Testing and Monitoring', Berlin: Springer International Publishing. Vail, P. R., & Wornardt Jr, W., (1991), 'An integrated approach to exploration and development in the 90s: well log-seismic sequence stratigraphy analysis'. Van Zuidam, R.A., (1983). 'Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping'. Section of Geology and Geomorphology, ITC, Enschede, Netherlands. Wheller, D., (1986) 'The Tectonics of Indonesia'. Geological Society of London Special Publication, 26, pp. 53-76. Widyaningrum, R., (2012). 'Penyelidikan Geologi Teknik Potensi Liquifaksi Daerah palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Geologi.en_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14836
dc.descriptionPembangunan Bendungan Cibeet memerlukan penyelidikan geologi teknik melalui pemetaan geologi teknik dan penentuan kualitas massa batuan untuk menilai daya dukung tanah dan batuan serta menentukan rekomendasi pondasi. Analisis geomorfologi menunjukkan kemiringan lereng 2°–16°, didominasi dataran dengan pola aliran anastomatik, serta satuan geomorfologi berupa Dataran Teras Sungai, Dataran Banjir, dan Punggungan Blok Sesar. Aspek kebencanaan meliputi potensi gempa bumi dan pergerakan tanah. Satuan geologi teknik terdiri dari Batupasir Karbonatan Sisipan Napal (UCS 12,29 MPa, lemah), Tanah Lempung Plastisitas Rendah (CL), dan Tanah Lanau Plastisitas Rendah (ML). Analisis RMR di lima lintasan scanline menunjukkan kualitas massa batuan dominan kelas II (baik), dengan satu lokasi kelas III (sedang). Hasil RQD bor merekomendasikan pondasi bendungan pada titik BH-2 (8 m, RQD 91%), BH-3 (12 m, RQD 88%), BH-5 (6 m, RQD 81%), dan BH-6 (10 m, RQD 90%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar lokasi memiliki kualitas massa batuan baik hingga sedang, sehingga layak untuk konstruksi bendungan dengan perkuatan sesuai kondisi lokal.en_US
dc.description.abstractPembangunan bendungan memerlukan penyelidikan geologi teknik meliputi pemetaan geologi teknik dan penentuan kualitas massa batuan untuk mengetahui daya dukung tanah dan batuan sehingga dapat menentukan rekomendasi penempatan pondasi. Berdasarkan pengamatan analisis geomorfologi daerah penelitian menunjukkan kemiringan lereng 2-16 yang didominasi oleh daerah dataran, pola aliran sungai yang berkembang yaitu anastomatik yang dicirikan sungai besar dan terdapat dataran banjir, satuan geomorfologi daerah penelitian yaitu Satuan Dataran Teras Sungai, Satuan Dataran Banjir, dan Satuan Punggungan Blok Sesar. Aspek kebencanaan daerah penelitian meliputi gempa bumi dan pergerakan tanah. Satuan geologi teknik daerah penelitian terbagi menjadi tiga yaitu Satuan Batupasir Karbonatan Sisipan Napal memiliki kadar air alami 1,21-8,39%, porositas 4,29-20,78%, dan berdasarkan pengujian UCS batuan ini memiliki nilai 12,29 Mpa termasuk lemah. Satuan Tanah Lempung Plastisitas Rendah mempunyai kadar air alami 32,43%, pengujian Batas Atterberg didapatkan nilai batas cair 14,4 %, batas plastis 1,5, dan plasticity indeks 12,9. Berdasarkan USCS tanah ini termasuk tanah lempung plastisitas rendah (CL). Satuan Tanah Lanau Plastisitas Rendah memiliki kadar air alami 13,64%, data pengujian lab menunjukkan nilai derajat kejenuhan 98%, nilai qu 42 kN/m2, cu 21 kN/m2 dan nilai direct shear c yaitu 38,4 kN/m2 serta sudut geser dalam () 12,9. Pengujian batas atterberg menunjukkan nilai batas cair 6,9%, batas plastis 3,7, dan indeks plastisitas sebesar 3,2. Tanah ini termasuk tanah lanau plastisitas rendah (ML) berdasarkan klasifikasi USCS. Analisis RMR pada lereng STA scanline 1 didapatkan bobot total yaitu 64,8 termasuk dalam kelas II yaitu kualitas baik dengan nilai SMR 61,75. Pada STA scanline 2 didapatkan bobot 66,3 masuk kedalam kelas II baik dengan nilai SMR 58,3. STA scanline 3 dengan bobot total RMR 59,5 masuk dalam kelas II yaitu baik dengan nilai SMR 59,5. Pada STA scanline 4 dengan bobot total yaitu 62,2 masuk kedalam kelas II yaitu baik. Pada STA scanline 5 dengan bobot total yaitu 56,2 termasuk kedalam kelas III yaitu sedang dengan nilai SMR 56,2. Berdasarkan analisis RQD bor didapatkan rekomendasi pembangunan pondasi bendungan pada BH-2 meter ke-8 dengan RQD 91%, BH-3 meter ke-12 dengan RQD 88%, BH-4 meter ke-13 dengan RQD 43% BH-5 meter ke-6 dengan RQD 81%, dan BH-6 meter ke-10 dengan RQD 90%.en_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectBendungan, Pemetaan Geologi Teknik, RMR, RQDen_US
dc.titlePEMETAAN GEOLOGI TEKNIK DAN PENENTUAN KUALITAS MASSA BATUAN DI BENDUNGAN CIBEET PAKET II, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARATen_US
dc.title.alternativeENGINEERING GEOLOGICAL MAPPING AND DETERMINATION OF ROCK MASS QUALITY AT CIBEET DAM PACKAGE II, BOGOR REGENCY, WEST JAVAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record