• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • MECHANICAL ENGINEERING (TEKNIK MESIN)
    • DISSERTATIONS AND THESES (ME)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • MECHANICAL ENGINEERING (TEKNIK MESIN)
    • DISSERTATIONS AND THESES (ME)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP PERILAKU KOROSI BAJA TAHAN KARAT AISI 316

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (344.4Kb)
    Abstrak dan Daftar Konten.pdf (356.2Kb)
    Bab I.pdf (276.8Kb)
    Bab II.pdf (814.3Kb)
    Bab III.pdf (417.6Kb)
    Bab IV.pdf (1.196Mb)
    Bab V.pdf (340.9Kb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (1.800Mb)
    Date
    2025-08-19
    Author
    Sutomo
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perlakuan panas dengan variasi suhu 400 °C, 600 °C, dan 800 °C serta metode pendinginan udara dan pendinginan dalam tungku terhadap struktur mikro dan ketahanan korosi baja tahan karat AISI 316. Pengujian dilakukan melalui pengamatan struktur mikro, pengukuran laju korosi menggunakan metode Tafel, pengukuran potensial Open Circuit Potential (OCP), serta uji reverse cyclic polarization untuk menilai kemampuan repasivasi material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan panas berpengaruh signifikan terhadap penurunan ketahanan korosi. Material tanpa perlakuan panas memiliki laju korosi terendah sebesar 0,0988 mm/tahun, sedangkan perlakuan 800 °C dengan pendinginan dalam tungku menghasilkan laju korosi tertinggi sebesar 0,4663 mm/tahun. Analisis struktur mikro mengungkap bahwa pendinginan dalam tungku pada suhu tinggi menyebabkan perbesaran ukuran butir secara signifikan, dari 33,6 μm pada 800 °C pendinginan udara menjadi 40,0 μm pada 800 °C pendinginan dalam tungku, yang berdampak pada berkurangnya luas batas butir dan menurunkan stabilitas lapisan pasif. Nilai OCP bergeser ke arah negatif seiring peningkatan suhu dan pendinginan dalam tungku, menandakan permukaan material semakin aktif terhadap korosi, sedangkan uji reverse cyclic polarization menunjukkan peningkatan selisih potensial pitting–repassivation (ΔE) dari 0,66320 V (tanpa perlakuan) menjadi 0,77302 V (800 °C pendinginan dalam tungku), yang mengindikasikan penurunan kemampuan repasivasi. Secara keseluruhan, kombinasi suhu perlakuan panas tinggi (600–800 °C) dan pendinginan dalam tungku terbukti menurunkan ketahanan korosi secara signifikan, sedangkan pendinginan udara lebih efektif dalam mempertahankan ukuran butir kecil, menjaga homogenitas distribusi unsur paduan, dan mempertahankan ketahanan korosi yang lebih baik.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/15039
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (ME)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV