Show simple item record

dc.contributor.authorRamadanti, Fitria
dc.date.accessioned2022-09-07T07:56:00Z
dc.date.available2022-09-07T07:56:00Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6726
dc.description.abstractGunung Merapi merupakan gunung berapi teraktif di dunia dengan periode erupsi relatif singkat. Gunung Merapi terbentuk di wilayah Jawa akibat dari tektonik regional yang didominasi oleh Busur Sunda yang kerap menimbulkan gempa bumi besar. Banyak ilmuwan bumi tertarik untuk mempelajari kondisi bawah permukaan gunung berapi karena periode letusannya yang relatif singkat dan fitur geologis yang menarik. Metode geofisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Receiver Function dengan mengolah kembali data Receiver Function untuk mengetahui kedalaman kerak dan memperkirakan keberadaan Low Velocity Zone (LVZ). Receiver Function digunakan untuk mengidentifikasi kedalaman diskontinuitas Moho dengan mengkonversi gelombang P ke S. 190 data gempa dari 16 stasiun teleseismik berhasil diunduh dari situs IRIS menghasilkan 4 cross section berupa section AA’,BB’,CC’ dan DD’. Hasil stacking align data receiver function pada section AA’ dan DD’ menunjukkan respon amplitudo negatif yang sangat kuat yang direpresentasikan sebagai Low Velocity Zone (LVZ) atau reservoir magma tepat setelah kedatangan gelombang P di stasiun teleseismik terdekat dengan Gunung Merapi. Untuk memperkirakan kedalaman LVZ, teknik forward modelling receiver function digunakan untuk menemukan korelasi terbaik antara kurva synthetic receiver function dengan kurva receiver function observasi. Korelasi antara kurva RF sintetik dari model kecepatan tomografi Ramdhan et al (2019) dan kurva RF observasi kurang berkorelasi dengan baik. Untuk meningkatkan korelasi tersebut, dimasukkan sumber sinyal utama yang mempengaruhi kurva synthetic receiver function berupa kecepatan gelombang seismik khususnya Vs, Zona LVZ, lapisan sedimen tipis, dan kedalaman diskontinuitas oleh Suhardja et al (2019). Berdasarkan hasil pemodelan kurva synthetic receiver function pada stasiun terdekat dengan Gunung Merapi, perkiraan kedalaman LVZ pada 10 – 17 km dan semakin dangkal ke arah selatan atau ke arah Gunung Merapi.en_US
dc.subjectJawa, Gunung Merapi, Kurva Synthetic Receiver Function, Low Velocity Zone, Magma Reservoiren_US
dc.titlePEMODELAN RESERVOIR MAGMA DI BAWAH GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH MENGGUNAKAN FORWARD MODELING RECEIVER FUNCTIONen_US
dc.title.alternativeMAGMA RESERVOIR MODELING BENEATH MOUNT MERAPI, CENTRAL JAVA USING FORWARD MODEL RECEIVER FUNCTIONen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record