Analisis Fitur-Fitur Geologi Aliran Fluida Bawah Permukaan Dengan Data Seismik 3D Di Selat Makassar, Indonesia
Abstract
Untuk mendeteksi keberadaan gas hidrat dapat dilakukan dengan beberapa analisis
diantaranya melakukan pemetaan terhadap fitur-fitur geologi aliran fluida bawah
permukaan pada data seismik dan penentuan zona BSR. Fitur-fitur geologi aliran fluida
bawah permukaan dapat menggambarkan proses ekspulsi fluida baik berupa jejak ataupun
suatu sistem yang masih aktif, tentunya dengan adanya jejak fluida ini diharapkan
membawa bukti akan ada suatu akumulasi hidrokarbon di bawah permukaan. Akumulasi
gas hidrat umumnya berkaitan dengan zona GHSZ, FGZ, dan BSR. GHSZ ditentukan
berdasarkan kurva kesetabilan gas hidrat. Sementara BSR akan berada di bagian atas dari
batas GHSZ, zona BSR umumnya berasosiasi dengan fitur fluida bawah permukaan
dikarenakan fitur ini dapat merekam jejak dari migrasi fluida di bawah permukaan sampai
ia terendapkan pada suatu zona akumulasi. Semua aspek ini dapat terlihat dengan jelas
dengan mengamati anomali amplitudo pada data seismik. Fitur-fitur fluida bawah
permukaan yang ditemukan pada wilayah penelitian, yaitu berupa gas chimney, pockmark,
polygonal fault, dan bright spot yang berada pada zona porous zone, kemudian untuk
menyusun seluruh analisis menjadi lebih konkret, maka dilakukanlah interpretasi data pada
data seismik seperti, interpretasi lapisan, interpretasi sesar major, dan intepretasi fitur-fitur
fluida bawah permukaan. Terdapat empat lapisan yang diinterpretasi yaitu L1, L2, L3, dan
L4, kemudian jenis sesar yang mengisi wilayah penelitian berupa sesar inversi dan sesar
turun. Selaian data penampang seismik interpretasi dari sesar dan juga fitur fluida pada
bawah permukaan dilakukan dengan menganalisis peta atribut RMS dan Variance. RMS
digunakan untuk mengamati zona anomali tinggi sementara variance untuk menentukan
perseberan dari suatu sesar. Setelah semua interpretasi dilakukan, selanjutnya adalah
memetakan persebaran dari masing-masing fitur pada setiap lapisan. Diagram blok 3D
yang dibuat pada wilayah penelitian dapat menjelaskan skema pembentukan fitur-fitur
geologi aliran fluida bawah permukaan dan juga sejarah geologi yang terjadi pada wilayah
penelitian.