Show simple item record

dc.contributor.authorJuanda, Imam
dc.date.accessioned2022-09-12T06:18:48Z
dc.date.available2022-09-12T06:18:48Z
dc.date.issued2022-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7232
dc.description.abstractUntuk mendeteksi keberadaan gas hidrat dapat dilakukan dengan beberapa analisis diantaranya melakukan pemetaan terhadap fitur-fitur geologi aliran fluida bawah permukaan pada data seismik dan penentuan zona BSR. Fitur-fitur geologi aliran fluida bawah permukaan dapat menggambarkan proses ekspulsi fluida baik berupa jejak ataupun suatu sistem yang masih aktif, tentunya dengan adanya jejak fluida ini diharapkan membawa bukti akan ada suatu akumulasi hidrokarbon di bawah permukaan. Akumulasi gas hidrat umumnya berkaitan dengan zona GHSZ, FGZ, dan BSR. GHSZ ditentukan berdasarkan kurva kesetabilan gas hidrat. Sementara BSR akan berada di bagian atas dari batas GHSZ, zona BSR umumnya berasosiasi dengan fitur fluida bawah permukaan dikarenakan fitur ini dapat merekam jejak dari migrasi fluida di bawah permukaan sampai ia terendapkan pada suatu zona akumulasi. Semua aspek ini dapat terlihat dengan jelas dengan mengamati anomali amplitudo pada data seismik. Fitur-fitur fluida bawah permukaan yang ditemukan pada wilayah penelitian, yaitu berupa gas chimney, pockmark, polygonal fault, dan bright spot yang berada pada zona porous zone, kemudian untuk menyusun seluruh analisis menjadi lebih konkret, maka dilakukanlah interpretasi data pada data seismik seperti, interpretasi lapisan, interpretasi sesar major, dan intepretasi fitur-fitur fluida bawah permukaan. Terdapat empat lapisan yang diinterpretasi yaitu L1, L2, L3, dan L4, kemudian jenis sesar yang mengisi wilayah penelitian berupa sesar inversi dan sesar turun. Selaian data penampang seismik interpretasi dari sesar dan juga fitur fluida pada bawah permukaan dilakukan dengan menganalisis peta atribut RMS dan Variance. RMS digunakan untuk mengamati zona anomali tinggi sementara variance untuk menentukan perseberan dari suatu sesar. Setelah semua interpretasi dilakukan, selanjutnya adalah memetakan persebaran dari masing-masing fitur pada setiap lapisan. Diagram blok 3D yang dibuat pada wilayah penelitian dapat menjelaskan skema pembentukan fitur-fitur geologi aliran fluida bawah permukaan dan juga sejarah geologi yang terjadi pada wilayah penelitian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectfitur fluida, seismik, amplitudo, tipe aliran fluida, gas chimney, BSR, GHZ, dan Peta.en_US
dc.titleAnalisis Fitur-Fitur Geologi Aliran Fluida Bawah Permukaan Dengan Data Seismik 3D Di Selat Makassar, Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record