Analisis Hubungan Nilai Kadar Air Terhadap Nilai Daya Dukung Tanah Pada Pembangunan Bendung "X" (Studi Lokasi : Kabupaten Sumedang, Jawa Barat)
Abstract
Raden Muhammad Aldaffa Maulana Luthfi. 101218074. Analisis Hubungan Nilai Kadar Air
Terhadap Nilai Daya Dukung Tanah Pada Pembangunan Bendung “X” (Studi Khusus: Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat).
Secara administratif, lokasi pembangunan Bendung terletak di Kecamatan Jatigede,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
sifat fisik dan mekanik tanah pada daerah studi konstruksi Bendung “X” berdasarkan data hasil
pengeboran, mengetahui nilai daya dukung tanah serta mengetahui hubungan sifat fisik berupa kadar
air terhadap nilai daya dukung tanah. Metode penelitian yang ditempuh dibagi menjadi 5 tahap, yaitu
tahap persiapan, tahap pengambilan dan pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis
data dan tahap penyusunan laporan.
Data hasil pengeboran pada 4 titik berupa tanah terganggu dan tidak terganggu yang
digunakan sebagai data utama dengan kedalaman pada tiap titik sekitar 0 – 20 meter dengan interval
pengambilan sampel per 2 meter. Sedangkan hasil jenis tanah berdasarkan klasifikasi Unified Soil
Classification System (USCS) terbagi menjadi 3 jenis tanah yaitu Lanau Plastisitas Tinggi (MH),
Lempung Plastisitas Tinggi (CH), dan Pasir Berlanau (SM).
Nilai kadar air memiliki hubungan korelasi kuat dengan sifat mekanik berupa nilai sudut
geser yang akan mempengaruhi nilai daya dukung tanah berdasarkan (Soedjana, 2005). Penentuan
daya dukung tanah fondasi dalam (bored pile) berdasarkan data N pada standard penetration test
(SPT) dengan mempertimbangkan variasi diameter fondasi 0,6 m, 0,8 m, dan 1 meter pada
kedalaman fondasi 10 meter. Nilai faktor keamanan yang disarankan adalah FK = 3.
Analisis hubungan nilai kadar air terhadap nilai daya dukung tanah pada keempat titik bor
menunjukkan linear berbanding lurus pada ketiga diameter fondasi dengan kata lain semakin tinggi
nilai kadar air maka nilai daya dukung tanah akan semakin menurun. Maka rekomendasi
pembangunan konstruksi Bendung yang efisien sebaiknya dilakukan pada diameter fondasi dengan
nilai daya dukung yang tinggi.