GEOLOGI DAERAH JANGGA MANGU DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KARERA, SUMBA TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR
Abstract
Antonius Renaldi Hadi Chandra. 101218113. Geologi Daerah Jangga Mangu dan Sekitarnya,
Kecamatan Karera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Penelitian ini dilakukan di Pulau Sumba daerah Jangga Mangu, Karera, Sumba Timur. Pulau
Sumba merupakan pulau non-vulkanik yang secara geologi berada pada fore arc basin, dibatasi
dengan zona subduksi dan kolisi. Letak pulau Sumba berada di belakang busur vulkanik kuarter
Sunda-Banda, meliputi pulau Bali-Lombok-Sumbawa-Flores-Alor-dan Wetar.
Tujuan dilakukannya penelitian ini, untuk mempelajari keadaan geologi seperti geomorfologi,
struktur geologi, stratigafi, dan sejarah geologi suatu daerah. Area penelitian memiliki luas kurang
lebih 32 Km2
, termasuk dalam Peta Geologi Lembar Waikabubak & Waingapu. Metode penelitian
yang dilakukan dengan cara melakukan pengambilan data lapangan, dilanjutkan dengan analisis
geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi, petrografi, dan mikrofosil guna menentukan umur relatif
batuan.
Daerah penelitian terbagi atas enam satuan geomorfologi, antara lain: Satuan Dataran Banjir,
Satuan Dataran Aluvial, Satuan Punggungan Blok Sesar, Satuan Perbukitan Denudasional Struktur
Patahan, Satuan Perbukitan Denudasional, dan Satuan Perbukitan Sisa Gunung Api. Analisis data
lapangan dan di dukung oleh data petrografi didapatkan satuan batuan, antara lain; Satuan Intrusi
Andesit, Satuan Batupasir Berlapis, Satuan Batupasir Tufan, dan Satuan Breksi Polimik. Analisis
struktur geologi pada Sesar Menganan Padanjara memiliki arah NW-SE, Sesar Mengiri Laianga
memiliki arah NE-SW, Sesar Mengiri Laiwolang berarah NW-SE, Sesar Mengiri Kapunduk
berarah NW-SE, Sesar Menganan Pahulubandil berarah NW-SE dan Sesar Turun Kirimara berarah
NE-SW.
Sejarah geologi pada daerah penelitian diawali oleh umur Paleosen, hasil vulkanisme yaitu Satuan
Intrusi Andesit dengan batuan terobosan, kemudian dilanjutkan pengendapan laut dangkal (Inner
Neritic) satuan batupasir berlapis yang terendapkan pada umur Eosen. Pada Oligosen terdapat
disconformity karena hilang atau tererosinya satuan batugamping pada Formasi Paumbapa (Top),
sehingga dilanjutkan pengendapan laut dalam Satuan Breksi Polimik yang merupakan endapan
turbidit dari upper submarine fan. Kemudian pengendapan Satuan Batupasir Tufan (Middle-Outer
Neritic) pada umur yang sama yaitu Miosen Akhir-Pliosen.