Show simple item record

dc.contributor.authorSentosa, Dimas
dc.date.accessioned2023-03-17T05:30:33Z
dc.date.available2023-03-17T05:30:33Z
dc.date.issued2023-03-17
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/8342
dc.description.abstractPenelitian tugas akhir ini merupakan bentuk analisis terhadap kelayakan dalam pengembangan objek geowisata di Pulau Nusa, Kabupaten Klungkung, Bali. Daerah tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebagai kawasan geopark karena terdapat beberapa geosite yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya terdapat sea arches, bukit menara karst pantai, pantai pasir putih, lembah dolina dan air terjun. Lokasi dari semua geosite di kawasan Nusa Penida termasuk kedalam Formasi Selatan (Tmps) dan didominasi oleh batugamping yang terbentuk pada kala Miosen Akhir – Pliosen. Kondisi geomorfologi di Nusa Penida dibagi menjadi dua jenis satuan yaitu berupa perbukitan menara karst pantai (Stack and Arches) dan perbukitan karst. Daerah Nusa Penida didominasi oleh adanya lahan berupa hutan jati yang masih tersebar secara luas. Sejarah geologi dimulai pada kala Miosen yang mana Pulau Nusa Penida terbentuk akibat adanya pengangkatan (Carbonate built up) serta dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kenaikan dan penurunan muka air yang menyebabkan mulai munculnya Pulau di atas permukaan laut. Pada umur Pliosen mengalami telah mengalami pengangkatan sehingga Pulau telah muncul diatas permukaan air laut. Pada kala Plistosen terjadi penurunan muka air laut disebabkan adanya zaman glasial dan dilanjutkan dengan adanya proses pelarutan yang semakin intens serta membentuk beberapa fitur karst seperti gua dan adanya rekahan pada sekitar lembah bukit. Pada kala Holosen sampai sekarang pelarutan dari karbonat terus terjadi sehingga membentuk beberapa fitur seperti sea arches dengan air laut sebagai pengontrol terbentuknya geosite tersebut. Pada kawasan Nusa Penida terdapat flora dan fauna yang unik diantaranya berupa Mola-Mola, Pari Manta dan Burung Jalak Bali serta tumbuhtumbuhan berupa rumput laut. Nusa Penida memiliki keunikan budaya khas lokal berupa Tari Baris Jangkang yaitu tarian sakral yang dilakukan secara berkelompok dan mengandung makna berani bertempur untuk memberla negara. Melalui hasil penilaian skoring pada seluruh kawasan geosite yang ada di Nusa Penida, didapatkan total rata-rata nilai sebesar 63,9% yang mana kawasan tersebut dikatakan layak dan memiliki potensi yang besar untuk dilakukan pengembangan sebagai kawasan geopark Nusa Penida.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleAnalisis Potensi Kelayakan Dalam Pengembangan Objek Geowisata Di Kawasan Pulau Nusa Penida Kabupaten Klungkung, Bali.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record