dc.description.abstract | Pada penelitian ini karyawan PT. Pertamina Training and Consulting sering kali perlu bekerja
sebagai tim agar tujuan kerja yang telah ditetapkan tercapai. Saat karyawan mempunyai kecerdasan
emosional yang lemah, kinerja pekerjaanya dapat terpengaruh dan mempengaruhi kepuasan kerja.
Semakin banyak masa kerja seorang karyawan, semakin besar pula pengalaman kerjanya sehingga
mempengaruhi kemampuan dan kepuasan kerjanya. Perusahaan berusaha untuk memastikan bahwa
aktivitas kerja yang diberikannya optimal dan adil dalam hal sanksi, peraturan, atau beban kerja
semua karyawan. Tetapi tidak mengetahui secara pasti apakah benar kecerdasan emosional dan
pengalaman kerja karyawan bisa mempengaruhi kepuasan kerja mereka. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja.
Studi masalah dilakukan di karyawan Non-Manager PT Pertamina Training & Consulting. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner dan penelitian lapangan. Data
diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan dan diisi oleh responden. Terdapat 266 orang
karyawan non-manajer yang menjadi bahan untuk pengambilan sampel. Dalam mengambil sampel
peneliti menggunakan teknik convenience sampling dengan menggunakan rumus slovin. Responden
pada penelitian ini merupakan karyawan non-manager yang berjumlah 165 orang. Teknik analisis
data memakai uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji
hipotesis. Hasil penelitian melalui uji F menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan pengalaman
kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Di sisi lain, melalui uji t di dapatkan hasil
bahwa variabel kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
sedangkan variabel pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Namun,
berdasarkan data deskripsi, bahwa responden utamanya laki-laki di usia 21- 30 tahun, pengalaman
kerja selama 1-5 tahun, dan pendidikan mayoritas S1, yang memiliki tipikal energik dan butuh
tantangan sehingga butuh waktu untuk menilai secara dalam tentang kepuasan kerja dari sisi
tantangan kerja, promosi jabatan, dukungan teman kerja, maupun atasan. Itulah kemungkinan
mengapa kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. | en_US |