ANALISIS LONGSORAN TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK 2D DI DESA CIHANJUANG, KECAMATAN CIMANGGUNG, KABUPATEN SUMEDANG, PROVINSI JAWA BARAT
Abstract
Longsor merupakan gerakan tanah yang terjadi karena adanya perpindahan masa batuan
atau perpindahan gerak masa dari keadaan sebelumnya. Adanya suatu pergerakan tanah ini
disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng yang terjal, jenis tanah yang tidak
mendukung, dan tata guna lahan. Penelitian ini berlokasi di daerah Desa Cihanjuang, Kecamatan
Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penyebab terjadi longsor pada daerah tersebut. Pada penulisan ini metode penelitian
yang digunakan yaitu mencangkup tahap pre processing data, pengolahan data serta interpertasi
data yang menggunakan perangkat lunak Res2DINV untuk membantu dalam analisis geolistrik
2D, perangakat lunak Qgis dalam pembuatan peta kerentanan gerakan tanah, dan metode Indeks
Storie untuk membantu perhitungan – perhitungan Indeks Storie. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini merupakan data sekunder dan data primer. Parameter karakteristik wilayah berupa
tata guna lahan, curah hujan, kemiringan lereng, dan jenis tanah yang akan digunakan untuk
perhitungan dalam Indeks Storie.
Dari keseluruhan penampang geolistrik 2D, pada penampang memperlihatkan lapisan yang
memiliki nilai resistivitas rendah merupakan zona saturasi air atau zona jenuh air. Keberadaan
zona saturasi air ini membuat massa lereng bertambah dan memicu terjadinya tanah longsor. Pada
penampang bidang gelincir memperlihatkan bahwa bidang gelincir pada lokasi penelitian rata –
rata berada di kedalaman 6 m – 17 m sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis longsoran yang
terjadi pada lokasi penelitian merupakan jenis longsoran aliran rombakan atau debris flow.
Kerentanan gerakan tanah pada daerah penelitian dipengaruhi oleh adanya kemiringan lereng yang
curam, dan curah hujan yang tinggi, padatnya pemukiman di lokasi lereng yang curam dan sistem
drainase yang cukup buruk.